bahasa Indonesia » bahasa Katala | 85 [delapan puluh lima] | Bertanya – Masa lampau 1

85 [vuitanta-cinc] Preguntes – Passat 1

Sudah seberapa banyak Anda minum?	Quant ha begut?
Sudah seberapa banyak Anda bekerja?	Quant ha treballat?
Sudah seberapa banyak Anda menulis?	Quant ha escrit?
Bagaimana tidur Anda?	Com ha dormit?
Bagaimana Anda lulus ujian?	Com ha aprovat l’examen?
Bagaimana Anda menemukan jalan?	Com ha trobat el camí?
Dengan siapa Anda berbicara?	Amb qui ha parlat?
Dengan siapa Anda membuat janji?	Amb qui ha quedat?
Dengan siapa Anda merayakan ulang tahun?	Amb qui celebra el seu aniversari?
Di mana Anda tadi berada?	On ha estat?
Di mana Anda pernah tinggal?	On ha viscut?
Di mana Anda pernah bekerja?	On ha treballat?
Apa yang sudah Anda sarankan?	Què ha recomanat?
Apa yang sudah Anda makan?	Què ha menjat?
Apa yang sudah Anda alami?	Què ha après?
Seberapa cepat Anda menyetir?	A quina velocitat ha conduït?
Seberapa lama Anda terbang?	Quant de temps ha volat?
Seberapa tinggi Anda melompat?	A quina alçada ha saltat?

Huruf besar, perasaan besar

Iklan menggunakan banyak gambar. Gambar membangkitkan minat tertentu kita. Kita melihatnya lebih lama dan lebih cermat daripada huruf. Akibatnya, kita mengingat lebih baik iklan yang menggunakan gambar. Gambar juga menghasilkan reaksi emosional yang kuat. Otak mengenali gambar dengan sangat cepat. Ia segera tahu apa yang dapat dilihat pada gambar. Huruf berfungsi berbeda dari gambar. Ia adalah karakter abstrak. Oleh karena itu, otak kita bereaksi lebih lambat terhadap huruf. Pertama, ia harus memahami arti katanya. Orang mungkin mengatakan bahwa karakter harus diterjemahkan oleh bagian bahasa di otak. Tetapi emosi juga dapat dihasilkan dengan menggunakan huruf. Teks hanya perlu dibuat berukuran sangat besar. Studi menunjukkan bahwa huruf besar juga memiliki efek yang besar. Huruf besar tidak hanya lebih terlihat dari huruf kecil. Namun juga menghasilkan reaksi emosional yang lebih kuat. Itu berlaku untuk emosi positif dan juga negatif. Ukuran sesuatu selalu penting bagi umat manusia. Manusia harus bereaksi dengan cepat terhadap bahaya. Dan ketika sesuatu terlihat besar, itu berarti ia sudah cukup dekat! Jadi dapat dimengerti mengapa gambar yang besar menghasilkan reaksi yang kuat. Yang kurang jelas adalah bagaimana kita bereaksi terhadap huruf besar. Huruf tidak benar-benar merupakan sinyal bagi otak. Meskipun demikian, otak menunjukkan aktivitas yang lebih besar ketika melihat huruf besar. Penemuan ini sangat menarik untuk para ilmuwan. Itu menunjukkan betapa huruf telah menjadi penting bagi kita. Otak kita entah bagaimana belajar bagaimana bereaksi terhadap tulisan ...